Rabu, 02 Agustus 2017

MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DAN SOSIAL MEDIA TERHADAP ANAK

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 21.09 No comments

Penggunaan internet dan sosial media seperti Facebook, WA, Instagram, dan lain sebagainya adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan saat ini, hal tersebut juga sudah merambah pada dunia anak. Jaman sekarang sudah menjadi pemandangan lumrah ketika anak seusia taman kanak-kanak bahkan anak-anak PAUD sudah dengan lincah memainkan jari jemarinya dilayar smartphone maupun PC tablet.
Pengenalan internet dan sosial media yang terlalu dini ini mengakibatkan mau tidak mau orang tua harus ekstra waspada terhadap dampak yang bisa terjadi dari kebiasaan tersebut.
Pengenalan internet sehat dan aman ini menjadi sangat penting manakala kita menyadari, bahwa dalam bersosialisasi di dunia maya, anak tidak boleh begitu saja dilepas. Pendampingan dan pemberian pemahaman yang baik bagaimana mereka harus berperilaku itu sangat penting, agar anak tidak terjerumus ke dampak buruk internet.
Agar penggunaan smartphone, komputer atau laptop lebih optimal dan di jalankan dengan baik dan benar, berikut ada beberapa metode pemecahan masalah agar dampak negatif tertanggulangi.

1.      Mempertimbangkan pemakaian internet dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan internet. Analisis untung ruginya pemakaian.
2.      Tidak menjadikan internet sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
3.      Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam ber- internet dan sosial media agar dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
4.      Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara seluruh pengguna lanyanan internet.
5.      Menggunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
6.      Letakkan komputer atau laptop di ruang publik rumah, seperti ruang keluarga atau ruang belajar, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, menurut akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
7.      Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer dan smartphone. Sehingga pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.

Jadi, solusinya adalah kita jangan sampai mengatakan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini informasi-informasi tersebut paling banyak ada di internet. Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan dengan teknologi.
Selain itu dengan teknologi yang sederhana asal dimanfaatkan dengan maksimal, maka teknologi itu akan menghasilkan kualitas yang optimal. Seperti juga Facebook, WA, Instagram, Twitter dan jejaring sosial lainnya apabila dimanfaatkan dengan baik, maka akan bisa memberikan manfaat bagi kita. Yang terpenting adalah dari diri kita sendiri untuk menggunakan teknologi modern ini secara sehat. Facebook pada dasarnya adalah sarana, sebuah hasil karya teknologi informasi komunikasi yang bertujuan memudahkan hidup kita. Facebook dapat menjadi sarana berbagi informasi, hiburan, menambah jaringan pertemanan, dan banyak hal positif lainnya. Facebook di tangan yang salah adalah juga alat untuk melakukan kekerasan, pelecehan, bahkan tindak kriminal seperti penipuan, pemerasan, dan sebagainya.
Artikel ini dapat dilihat di  www.han-prasetya.blogspot.co.id   Semoga Bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar