Senin, 24 November 2014

Sejarah Panjang Hari Guru Nasional

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 15.33

25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

Namun, ada sejarah panjang hingga akhirnya 25 November terpilih sebagai Hari Guru Nasional. Selain Hari Guru Nasional, 25 November 1945 juga ditetapkan sebagai hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

PGRI diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912. Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Sejalan dengan keadaan itu, maka selain PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan sebagainya.

Dua dekade berselang, nama PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.

Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”
Sayang, pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang dan sekolah ditutup sehingga PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Namun, semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi dasar PGI untuk menggelar Kongres Guru Indonesia pada 24–25 November 1945 di Surakarta.

Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.


dikutip dari : okezone.com

Kamis, 13 November 2014

Sikat Gigi Masal

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 15.56

Dalam rangka hari Kesehatan Nasional tahun 2014 yang ke-50, pada hari sabtu tanggal 8 Nopember 2014 telah diadakan kegiatan sikat gigi masal di Sekolah Dasar Negeri Sidomulyo I, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.. Adapun siswa yang diikutsertakan dalam kegiatan sikat gigi masal adalah seluruh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri Sidomulyo I. Sebelum kegiatan sikat gigi masal dilaksanakan, diawali dengan penyuluhan tentang gigi sehat dan cara sikat gigi yang benar oleh Kepala Sekolah SD Negeri Sidomulyo I, Wasino, S.Pd. Dengan diadakannya kegiatan sikat gigi masal ini diharapkan para siswa bisa memulai perilaku hidup bersih dan sehat dimulai dengan membiasakan diri untuk menyikat gigi dengan benar. Kegiatan yag di pandu oleh Agus Sudarmono, Budiyanto, Aris Sudarno, Setyowati, Suratri dan Hanung Prasetya Utomo ini sangat menarik antusias siswa dan siswi SD Negeri Sidomulyo I, Kebonagung. Dalam sambutannya Kepala Sekolah, Wasino, S.Pd menggugah kepada seluruh siswa dan siswi untuk membiasakan menjaga kebersihan diri semenjak dini, sehingga akan mewujudkan tubuh yang kuat dan sehat.

Berikut Dokumentasi Kegiatan Sikat Gigi Masal
SD Negeri Sidomulyo I, Kebongung



Kepala Sekolah Dasar Negeri Sidomulyo I Wasino, S.Pd (Kemeja Putih) di dampingi Penanggung Jawab UKS SDN Sidomulyo I, Agus Sudarmono, S.Pd.Sd (Baju Batik) memberikan sambutan dan pengarahan kepada siswa dan siswi SD Negeri Sidomulyo I tentang Pentingnya menjaga kebersihan Gigi














Suratri (Wali Kelas I) mengajarkan cara menggosok gigi yang benar kepada murid-murid kelas I SDN Sidomulyo I, Kebonagung





"Senyum dan Tawa Semangat Siswa dan Siswi
SDN Sidomulyo I, Kebonagung, Pacitan"


by Tim Perpustakaan SD Negeri Sidomulyo I, Kebonagung
"H.P.U"

Minggu, 26 Oktober 2014

Nama Menteri Kabinet Kerja 2014-2019

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 20.40

Setelah resmi diumumkan Minggu 26 Oktober 2014, menteri-menteri kabinet Kerja Jokowi-JK akan langsung dilantik pada Senin 27 Oktober 2014, serta langsung akan menggelar rapat kabinet perdana.




Berikut nama-nama menteri dalam kabinet Jokowi-JK:

1. Menteri Sekretaris Negara: Prof. Dr. Pratikno (Rektor UGM)
2. Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago (Ahli kebijakan publik dan anggaran)
3. Menteri Kemaritiman: Indroyono Soesilo (Praktisi)
4. Menko Politik Hukum dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto (Mantan KSAL)
5. Menko Perekonomian: Sofyan Djalil (ahli ekonomi)
6. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani (PDIP)
7. Menteri Perhubungan: Ignatius Jonan (Dirut PT KAI)
8. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti (Wirausahawati)
9. Menteri Pariwisata: Arief Yahya (Profesional)
10. Menteri ESDM: Sudirman Said
11. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo (PDI Perjuangan)
12. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi (Dubes RI di Belanda)
13. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu (mantan KSAD)
14. Menteri Hukum dan Ham: Yasonna H.Laoly (PDI Perjuangan)
15. Menkominfo: Rudi Antara (profesional)
16. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi (Nasdem)
17. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro (ekonom)
18. Menteri BUMN Rini M.Soemarno (mantan Ketua Tim Transisi/mantan menteri perindustrian)
19. Menteri Koperasi dan UMKM: Puspayoga
20. Menteri Perindustrian: Saleh Husin (Hanura)
21. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel (profesional)
22. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman (praktisi)
23. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri (politisi)
24. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono (birokrat)
25. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya (Nasdem)
26. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Musyidan Baldan (Nasdem)
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifudin (PPP)
28. Menterni Kesehatan: Nila F Moeloek (profesional)
29. Menteri Sosial: Khofifah Indra Parawansa (tokoh Muslimah NU)
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan anak: Yohanan Yambise
31. Menteri Budaya Dikdasmen: Anies Baswedan (mantan Tim Transisi)
32. Menristek dan Dikti: M.Nasir (Rektor Undip)
33. Menpora: Imam Nahrawi (politisi)
34. Menteri PDT dan Transmigrasi: Marwan Jafar (PKB)

Selasa, 07 Oktober 2014

Berapa Hasil Perhitungan 5+1x2? 7 atau 12

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 23.23

Belajar Matematika dengan Ceria

Ilustrasi Guru Matematika 

Matematika itu susah, kata sebagian pelajar yang memang menganggap matematika itu tidak mudah. Namun tahukah anda matematika bisa jadi pelajaran yang sangat menyenangkan jika kita bisa menggunakan metode lain dalam belajar ilmu hitung dan ukur ini

Salah satu metode yang menurut saya menyenangkan adalah pertanyaan pada judul diatas, saya yakin kita sudah diajarkan teknik operasi perhitungan matematika sejak sekolah dasar berupa perkalian,pembagian,penambahan, dan pengurangan. Hanya saja ketika muncul kasus perhitungan tanpa menggunakan blanket atau tanda kurung maka kadang-kadang muncul perdebatan atau bisa dikatakan diskusi menarik. Bahkan ada juga yang belum mengetahui bagaimana pola penggunaan operasi perhitungan dalam matematika.
Disini saya ingin berbagi cerita ceria tentang matematika, jika ada kasus perhitungan 5+1x2 maka berapakah hasilnya? Sebagian ada yang menjawab 7 dan ada juga yang menjawab 12. Koq bisa timbul dua jawaban? Padahal dalam matematika jawaban dalam perhitungan itu umumnya mutlak dan tunggal kecuali memang diberi tanda khusus dalam persamaannya.

Bagi penjawab angka 12 alasannya adalah operasi bilangan yang disebelah kiri yaitu penjumlahan 5+1 dilakukan terlebih dahulu kemudian baru hasilnya dikalikan dengan angka berikutnya yaitu 2. Jadi prosesnya seperti berikut:
5+1=6 kemudian 6x2=12

Namun bagi sebagian yang menjawab 7 menurut mereka operasi perkalian harus dilakukan terlebih dahulu kemudian pertambahan. Urutannya 1x2 adalah 2 lalu hasilnya ditambahkan dengan 5 maka hasil akhir adalah 7.

Siapa yang benar? Jika kita benar-benar memahami dan mempelajari matematika secara sederhana maka tidak akan muncul dua jawaban melainkan satu saja. Menurut kesepakatan ahli matematika saat ini yang bisa dilihat disini maka jika tidak ada tanda kurung dalam operasi itu perkalian harus dilakukan terlebih dahulu dengan urutan dari kiri ke kanan (jika ada dua operasi perkalian dalam satu soal) kemudian setelah perkalian operasi yang dilakukan adalah penjumlahan. Dengan demikian hasil akhir yang benar dan sesuai kesepakatan dalam dunia matematika adalah 7 karena perkalian menjadi operasi pertama yang harus dilakukan. Urutan dalam operasi matematika adalah:
1. Jika ada tanda kurung maka dahulukan operasi matematika dalam tanda kurung
2. Perkalian atau pembagian menjadi fungsi operasi yang didahulukan dengan urutan bilangan kiri ke kanan
3. Penjumlahan  atau pengurangan menjadi fungsi operasi setelah perkalian dan pembagian dengan urutan yang sama
4. Jika ada tanda pangkat maka bilangan dengan tanda pangkat harus dibulatkan dahulu menjadi angka numerik dengan pola bilangan yang sebelah kiri didahulukan misalkan kasus 5^2x4^3 maka angka 5^2 harus didahulukan sebelum pemangkatan angka 4

Bagaimana jika 5+2x1? Selamat belajar.... 


Dari Kompasiana

Penjelasan SK Bupati / Walikota Sebagai Syarat Penerbitan NUPTK Baru Bagi Guru Non Pns Di Sekolah Negeri - Peg ID Sebagai Bahan Kebijakan Selanjutnya

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 19.57

Kebijakan penerbitan NUPTK baru berdasarkan surat edaran Ka. BPSDMPK-PMP Kemdikbud no. 14265/J/LL/2013 tanggal 24 Juli 2013 perihal Penerbitan NUPTK Baru
Bagi Guru yang Non PNS dan bertugas di sekolah negeri dibuktikan dengan SK pengangkatan dari Bupati/Walikota.
Persyaratan ini sesuai PP No. 48 tahun 2005 Pasal 8 (Ditetapkan oleh Presiden RI, DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, tanggal 11 Nopember 2005) :
"Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini, semua Pejabat  Pembina Kepegawaian dan pejabat lain di lingkungan instansi, dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah"
Selanjutnya ditegaskan lagi oleh Mendagri melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 814.1/169/SJ perihal larangan pengangkatan tenaga honorer oleh Gubernur / Bupati / Walikota di institusi pemerintahan sesuai PP no. 48 tahun 2005 pasal 8 tersebut.
Adapun jika Gubernur/Bupati/Walikota tetap mengangkat tenaga honorer dimaksud maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.
Oleh karena itu bagi para PTK yang masih terkendala ajuan NUPTK barunya karena aturan syarat SK Bupati/Walikota tersebut. Saat ini diakomodir oleh Layanan PADAMU NEGERI dengan memiliki PegID terlebih dahulu.  Fungsi PegID untuk mengidentifikasi eksistensi seluruh PTK NON PNS termasuk Tenaga Honorer untuk kebutuhan pemetaan PTK sebagai bahan kebijakan selanjutnya.




Dari berbagai sumber
by mas Han

Peringatan Hari Raya Idul Adha 1435 H / 2014 M

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 05.07

Seperti tahun - tahun sebelumnya, dan sudah menjadi agenda tahunan di SD Negeri Sidomulyo I setiap hari raya Idul Adha mengadakan kegiatan untuk memeriahkan peringatan Hari Raya Idul Adha, kegiatan ini diselenggarakan untuk melatih siswa dan siswi memahami makna Idul Kurban, seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Siswa dan siswi diharapkan memiliki jiwa yang ikhlas dalam berkurban dan berbagai terhadap sesama. 

Dokumentasi kegiatan Peringatan Idul Adha 1435 Hijriyah, SD Negeri Sidomulyo I, Kebonagung.


















Didokumentasikan oleh :
Tim Perpustakaan SD Negeri Sidomulyo I, Kebonagung
Mas Han, Yunita Dwi Arika Putri, Neha Tri Vindia, Vania Chyntiasari, Reta Arlinda Lutfi

Jumat, 03 Oktober 2014

Dokumentasi "Dolan ning Lamongan - Surabaya" SD Negeri Sidomulyo I, Kebonagung

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 00.18

Dokumentasi oleh mas Hanung Prasetya Utomo, Kegiatan Karya Wisata ke Wisata Bahari Lamongan, Jembatan Suramadu dan Monumen Kapal Selam, Surabaya. Pada Tanggal 25 September 2014

Kepala SD Negeri Sidomulyo I
Wasino, S.Pd bersama beberapa murid SD Negeri Sidomulyo I


 Yunita Dwi Arika Putri
 Mas Hanung


WISATA BAHARI LAMONGAN
( WBL )


 Neha Tri Vindia - Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari - Mas Hanung Prasetya Utomo
  Neha Tri Vindia - Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari - Mas Hanung Prasetya Utomo
  Neha Tri Vindia - Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari - Reta Arlinda Lutfi


   Neha Tri Vindia - Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari - Reta Arlinda Lutfi
   Neha Tri Vindia - Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari - Reta Arlinda Lutfi
   Neha Tri Vindia - Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari - Reta Arlinda Lutfi
   Neha Tri Vindia - Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari - Mas Hanung
   Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari










 Vania Chyntia Sari


 Yunita Dwi Arika Putri - Vania Chyntia Sari


Dokumentasi Mas Hanung
Perpustakaan SD Negeri Sidomulyo I, Kebonagung