Kamis, 07 November 2013

Wakil Mendikbud: Banyak Sekolah belum Punya Pengelola Perpustakaan Profesional

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 05.08

Masih banyak sekolah di Indonesia yang tidak memiliki tenaga profesional dalam mengelola perpustakaan. Selain itu, masih banyak sekolah yang belum mengalokasikan 5% dana sekolah untuk pengelolaan perpustakaan.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Bidang Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim seusai membuka Konferensi ke 42 International Association of School Librarianship di Sanur Bali, Selasa (27/8).

Padahal, menurut dia, 5% dana sekolah semestinya dialokasikan untuk pengelolaan perpusatakaan, mulai dari pengadaan buku, manajemen, dan infrastruktur perpustakaan. "Ini bagian dari masa lalu pendidikan kita. Sekarang memamg sudah banyak kemajuan dan pemerintah terus akan membenahi upaya sekolah dalam mengelola perpustakaan secara profesional dan berkualitas," ujarnya.

Hal dibuktikan dengan data di lapangan yang menunjukkan nilai siswa di sekolah yang memiliki perpustakaan meningkat tajam dan rata-rata mencapai 21% dari beberapa tahun sebelumnya.

Melihat berbagai persoalan tentang tidak beresnya urusan perpustakaan di berbagai sekolah di Indonesia, pemerintah akhirnya mengeluarkan UU No 43 Tentang Perpustakaan dan Permendiknas No 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah.

"Dengan peraturan yang ada, pemerintah dan sekolah wajib menegakkan peraturan tersebut terutama yang menyangkut dengan urusan perpustakaan. Anggaran 5% dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) harus dialokasikan untuk perpustakaan. Tenaga pengelola perpustakaan juga harus memiliki kompetensi dasar tentang perpustakaan. Makanya hampir di semua perguruan tinggi ada program studi perpustakaan," ujarnya.

Inilah bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pengelolaan perpustakaan di Indonesia terutama menyasar berbagai bidang pendidikan yang ada. Diharapkan dengan adanya perangkat peraturan dan undang-undang tersebut, seluruh sekolah di Indonesia bisa meningkatkan mutu perpustakaannya.

Pemerintah juga melakukan hal yang dan menganggap perpustakaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sekolah. Untuk itu seluruh sekolah yang baru dibangun, pemerintah sudah langsung menyiapkan fasilitas ruangan untuk perpustakaan.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Sri Sularsih menjelaskan, saat ini yang menjadi pegawai atau pengelola perpustakaan minimal harus mengantongi ijazah D2 dari program studi perpustakaan.

Selain ijazah D2 dan mereka yang tidak memiliki latar belakang program studi perpustakaan, pemerintah akan menggelar pelatihan secara profesional. "Jadi mereka harus mengantongi izin resmi dan dibuktikan dengan sertifikat resmi dari pemerintah sebagai pengelola perpustakaan. Di luar itu sebaiknya jangan bekerja di bidang perpustakaan," ujarnya.

Untuk itu diharapkan pemerintah daerah dalam formasi penerimaan CPNS, perlu juga lowongan atau formasi tenaga kepustakaan. Dan lebih baik lagi kalau perpustakaan di sekolah tidak dikelolah oleh PNS, tetapi oleh tenaga profesional atau pustakawan yang sudah profesional di bidangnya. Kalau pun PNS, mereka adalah orang yang profesional di bidangnya


Diambil dari sumber : Metrotvnews.com 

Rabu, 06 November 2013

Penilaian Kinerja oleh UPT TK/SD Kec. Kebonagung

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 04.10


Penilaian Kinerja Sekolah Dasar Sidomulyo I dilaksanakan pada hari Rabu, 6 November 2013 oleh Bapak Sukatmo dari UPT TK/SD Kecamatan kebonagung. Adapun aspek yang dinilai selain kinerja guru diantaranya adalah kelengkapan administrasi kelas.
Berikut dokumentasi kegiatan Penilaian Kinerja Sekolah Dasar Sidomulyo I, Kebonagung

















by Tim Perpustakaan dan Informasi SDN Sidomulyo I, Kebonagung
"Mas Han"

Peringatan Hari Raya Idul Adha 1434 H di SDN Sidomulyo I

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 00.26

Peringatan Hari Raya Idul Adha di SDN Sidomulyo I
Dalam rangka memperingati Hari Besar Keagamaan SDN Sidomulyo I mengadakan kegiatan penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan pada Hari Tasyrik ke 3 tanggal 11 Oktober 2013. Tidak seperti tahun – tahun sebelumnya yang mana kegiatan dilaksanakan pada H+1 Idul Adha pada tahun ini diadakan pada H+2 Idul Adha dikarenakan adanya kegiatan menyambut kunjungan Presiden Republik Indonesia di Pacitan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan dan melatih siswa dan siswi SDN Sidomulyo I Kebonagung, Pacitan dalam hal berkurban, serta agar siswa dan siswi mampu memaknai peringatan Hari Raya Idul Adha.
Dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Raya Idul Adha Kepala Sekolah SDN Sidomulyo I Kebonagung, Wasino, S.Pd memberikan wejangan kepada siswa dan siswi agar membiasakan tertib sholat 5 waktu, serta sikap saling membantu dan rela berkorban dalam kehidupan. Selanjutnya pengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) SDN Sidomulyo I, Kebonagung memberikan ceramah tentang Makna dan Apa Sejatinya Peringatan Idul Adha Itu? Dalam penyampaian ceramah hikmah Idul Adha Umar, A.Ma selaku guru Pendidikan Agama Islam menyampaikan bagaimana sifat rela berkorban yang dimiliki Nabi Ibrahim a.s dan Ismail a.s.















Pemotongan Hewan Kurban Melibatkan Semua Siswa dan Siswi
SDN Sidomulyo I, Kebonagung










Hikmah Idul Adha bersama Kepala Sekolah SDN Sidomulyo I
Wasino, S.Pd
dan Guru Pendidikan Agama Islam
Umar, A.Ma