Minggu, 17 Agustus 2014

Pentingnya Pendidikan sebagai Sarana Mengisi Kemerdekaan

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 22.43 No comments

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang telah dikumandangkan bukan berarti hal itu menghapus segala bentuk perjuangan kita. Justru sebaliknya, era perjuangan yang baru mulai terbuka. Kita harus berjuang dalm rangka mengejar segala ketertinggalan kita di dalam segala bidang, dengan cara melakukan pembangunan yang bersifat menyeluruh salah satu bidang yang harus kita bangun pula adalah bidang Pendidikan. Mengapa?
Alinea keempat pada teks pembukaan UUD 1945 menyebutkan bahwa salah satu tujuan Pemerintah RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini di tegaskan pula dalam UUD 1945 Bab 13 Pasal 31 Ayat 3 yang berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang.”

Fungsi pendidikan adalah mempersiapkan kader-kader penerus dan pewaris cita-cita bangsa yang berwawasan luas dan berkarakter maju yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 

Kemajuan negara tidak secara tiba–tiba namun harus melewati tangan–tangan yang terampil dan bertanggung jawab,penuh pengabdian. SDM yang dapat diandalkan.

Kiranya jelaslah bagi kita akan betapa pentingnya pendidikan dalam mengisi kemerdekaan. Namun akhir-akhir ini, masalah pendidikan sangatlah hangat untuk dibicarakan. Banyak anak terancam putus sekolah, banyak pula yang terancam tidak dapat sekolah karena kondisi keuangan serta karena memang tidak ada sekolah di daerahnya. Sekarang kita berada di sini dan menjadi bagian dari lembaga pendiddikan. Kita pantas bersyukur karena dapat bersekolah secara wajar. Namun apakah cukup hanya bersyukur saja, tentunya ada langkah-langkah yang harus dilakukan.

Perjuangan kita kini tidak lagi dengan bambu runcing ataupun senjata. Namun kita menggunakan otak, akal pikiran yang logis, kecerdasan dan kemampuan di berbagai bidang. Yang mana semuanya mesti juga didasari oleh hati nurani yang terkontrol, akhlak moral yang terpuji dan budi pekerti yang luhur.
Tugas kita hanya mengisi bukan mencari, hanya mempertahankan bukan merebut. Namun menjadi sulit karena terhalang oleh kebodohan, kepicikan, ketahyulan, dan kekolotan jiwa yang takut akan kebebasan berpikir, berpendapat, berpendirian, dan ketidakmampuan untuk menyatakannya.

Hal ini patut kita pertimbangkan dalam neraca akal sehat tentang bagaiman Indonesia ke depan jika kita tidak memiliki riwayat kepandaian yang memadai. 

Mas Hanung
Perpustakaan SD N Sidomulyo I, Kebonagung
Photo by Mas Hanung
Vania, Aji, Atsal, Neha, Lutfi, Ryan, Rika
(Kelas 6 Th 2014/2015)


0 komentar:

Posting Komentar