Sabtu, 22 Agustus 2015

Mengenalkan Budaya Kepada Anak Didik

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 19.32

Mengenalkan budaya bangsa kepada anak akan menumbuhkan kesadaran anak akan arti pentingnya mencintai budaya bangsa. Pengenalan budaya sejak dini memberikan edukasi kepada anak tentang keberagaman budaya yang harus saling dihargai sehingga norma dan nilai budaya bangsa akan dapat terwariskan pada generasi selanjutnya. 

Banyak berbagai cara mengenalkan budaya bangsa kepada anak kita, yang penting menyenangkan dan dinikmati mereka. Mengenalkan budaya bisa melalui buku, bisa melalui cerita (dongeng nusantara), bisa melalui permainan tradisonal yang saat ini permainan tradisonal sudah jarang dimainkan oleh anak-anak kita, bisa melalui musik ( gamelan, angklung, kolintang dsb), bisa pula melalui teater (drama), film, animasi, nyanyian(lagu-lagu daerah), pantun, peribahasa, tata-krama, dan sebagainya. Untuk si kecil yang kreatif, bisa menyalurkan hobinya dalam membuat layang-layang, membuat mainan tradisional, melukis dan mewarnai Wayang, membatik dan menari daerah dsb. 

Berkunjung ke tempat-tempat yang mempunyai nilai sejarah merupakan cara lain mengenalkan kekayaan budaya bangsa. Selain mengenalkan budaya secara tidak langsung juga mengajarkan sejarah pada anak kita. Tempat-tempat yang dapat dikunjungi antara lain Keraton, Candi, Situs-Situs bersejarah, Museum, dsb.

Dengan mengenalkan budaya kepada anak sejak dini akan mengajarkan anak kita bersentuhan langsung pada budaya.Sehingga kedepan anak-anak kita akan menjadi generasi yang bangga denga budaya bangsa sendiri, mencintai, dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya serta bisa mengembangkan sikap menghargai keberagaman budaya bangsa








source : henydwi.wordpress.com
Foto : koleksi mas Han

Kesederhanaan Pelepasan Siswa Kelas VI Tahun pelajaran 2014/2015

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 02.13

Suasana sederhana nampak disela-sela persiapan Pelepasan Siswa Kelas VI SD Negeri Sidomulyo I, Tahun pelajaran 2014/2015. Tidak ada Background besar terpasang, hanya nampak kain biru selebar kurang lebih 1 meter x 2,5 meter, dihamparan kain itu ditempel tulisan dari kertas oleh beberapa guru dan staf SD Negeri Sidomulyo I. Memang konsep sederhana terpalikasikan dalam kegiatan perpisahan ini. Mepetnya waktu perpisahan dengan libur semester dan pengumuman kelulusan membuat acara ini benar-benar dikemas sederhana, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dalam sambutanya, kepala Sekolah SD Negeri Sidomulyo I, Wasino, S.Pd. Memberikan pesan - pesan kepada alumni SDN Sidomulyo I untuk tetap menjaga nama baik diri, nama baik keluarga, juga sekolah dimanapun berada. Serta tetap menjaga silaturahmi dan keakraban diantara teman. Wasino, juga berharap siswa dan siswi alumni SD Negeri Sidomulyo I dapat meraih prestasi setinggi mungkin untuk memuluskan langkah dalam meraih cita-cita. Terakhir Kepala Sekolah menyerahkan sepenuhnya 9 siswa yaitu Neha Tri Vindia, Atsal Shiladan Ariandy, Reta Arlinda Lutfi, Yunita Dwi Arika, Vania Chintya Sari, Fiko Prasetya, Fiky Prasetya, Rahendra Adji Dharma dan Tedi Ryanjani kepada Orang Tua.
 

Dokumentasi Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Sidomulyo I
Tahun Pelajaran 2014/2015

 














by Mas Han

Mantan Menteri Pendidikan Galakkan Pendidikan Online

Posted by SDN Sidomulyo 1 Kebonagung On 02.05

Mengelola IndonesiaX, platform pendidikan online gratis.
Mantan Menteri Pendidikan Galakkan Pendidikan Online
 
VIVA.co.id - Teknologi dan inovasi yang terus maju membuat segala informasi, termasuk pendidikan, bisa diperoleh di mana saja, tanpa harus membangun prasarana fisik sekolah.
Mantan Menteri Pendidikan di era SBY, yang juga pernah menjabat Menkominfo, Muhammad Nuh, menjadi Ketua Dewan Penasihat platform pendidikan online gratis, IndonesiaX.

IndonesiaX disebut-sebut sebagai penyempurna pendidikan yang murni memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu masyarakat mendapatkan layanan pendidikan. Disebut sebagai Massive Open Online Course (MOOC) yang bisa diikuti melalui situs www.indonesiax.co.id.

"Pendidikan adalah modal dalam membangun sebuah bangsa, serta bagian dari hak asasi manusia. Sehingga siapapun berhak mendapatkan pendidikan yang baik. Saat ini, terdapat dua persoalan esensial dalam dunia pendidikan di Indonesia, yakni akses dan kualitas," ujar Muhammad Nuh, dalam keterangannya, Selasa 18 Agustus 2015.

Dijelaskannya, persoalan pendidikan terkait dengan akses mencakup terbatasnya ketersediaan (availability) dan keterjangkauan (affordability) sarana dan prasarana pendidikan. Sedangkan persoalan dalam hal kualitas mencakup keterbatasan tenaga pengajar, kurikulum, sarana prasarana, dan tata kelola yang baik.

“IndonesiaX adalah sebuah terobosan untuk mengatasi masalah keterbatasan sarana prasarana, yaitu gedung sekolah. Dalam teori konvensional, bangunan sekolah harus ada secara fisik. Tapi sejak kita mengenal virtual domain atau dunia maya, hal tersebut tidak menjadi kendala," ujar Nuh.
Untuk MOOC, IndonesiaX bekerjasama dengan berbagai universitas dan perusahaan terbaik. Sebagai tahap awal, IndonesiaX merilis program studi ‘Cyber Law: Rights and Obligations’ dari Universitas Indonesia, ‘Introduction to Stock Exchange’ dari PT Bursa Efek Indonesia, dan ‘Change Management’ dari Rumah Perubahan.
Dalam waktu dekat, IndonesiaX juga akan meluncurkan MOOC program studi engineering dari Institut Teknologi Bandung, ‘Introduction to Broadcasting’ dari PT Net Mediatama Televisi.

"Online course IndonesiaX mendemokratisasi cara belajar, karena siapa saja yang terhubung dengan internet dapat mengikuti MOOC tanpa harus mendaftarkan diri di universitas atau pendidikan formal lainnya. MOOC yang disediakan oleh IndonesiaX tak terbatas pada topik akademis, tapi juga berbagai topik keterampilan," jelas Lucyanna Pandjaitan, CEO dan Presiden Direktur IndonesiaX.

Selain Muhammad Nuh, tergabung dalam susunan dewan penasihat IndonesiaX yakni, Guru Besar Fakultas Ekonomi UI Prof. Rhenald Kasali, Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis Rektor Institut Teknologi Bandung Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadimantan Dirut BEI Ito Warsito, CEO PT Net Mediatama Televisi Wishnutama Kusubandio, dan Direktur Paramount Enterprise Budianto Andreas Nawawi.

Source : viva